Ngatimi (39) hamil tua, sudah 8 bulan. Tinggal di Dusun 3 Penampungan, Desa Deli Tua. Kerjanya kuli cuci. Minggu (14/3) kemarin, Ngatimi geram melihat putrinya yang diam-diam mengambil uang Rp50 dari saku celana majikannya. Si majikan marah-marah pada Ngatimi.
Karena tengah hamil 8 bulan, Ngatemi meminta bantuan putrinya, Kiki (12) agar membantunya mencuci pakaian majikannya. Selain itu, Kiki memang libur sekolah karena hari minggu.
Ngatemi dan Kiki pun diantar suaminya naik sepedamotor pukul enam pagi ke rumah Ibu Indah di perumuhan Kodam, Graha Deli Permai. Sesampai di sana, Ngatemi mengambil tumpukan baju kotor. Baju-baju itu dicuci bersih-bersih.
Tapi karena kelelahan, Ngatemi menugaskan anaknya membalikan setiap baju dan celana yang sudah diberus dan dibilas. Nah, saat membalikan celana, Kiki menemukan uang Rp50 ribu dari dalam kantung celana. Tapi Kiki tak memberitahu kepada ibunya.
Hingga Ngatemi pulang bersama, Kiki tetap bungkam soal temuan uang Rp50 ribu itu. Barulah sekira pukul 8 atau dua jam setelah bekerja, Ngatemi ditelpon majikannya dan mengatakan uangnya hilang di kantong celana sebanyak Rp200 ribu.
“Aku baru tahu saat Ibu Indah nelpon dan mengatakan kehilangan uang di kantong celana,” terang Ngatemi.
Mendapat telpon dar majikannya, Ngatemi memanggil Kiki dan menanyakan apakah ada menngambil uang dari kantong celana yang dicucinya. Kiki pun mengaku. Namun Kiki mengaku hanya menemukan Rp50 ribu, bukan Rp200 ribu seperti yang dituduhkan majikannya. Tapi majikan Ngatemi tetap bersikukuh bahwa uangnya yang hilang Rp200 ribu.
Bermaksud agar putrinya mngaku, Ngatemi mengambil kain panjang warna merah jambu dan membawa putrinya itu ke tiang jemuran. Di situ, kedua tangan Kiki diikat ke tiang jemuran tepat pukul 12 siang saat matahari sedang terik-teriknya. Tapi tetap saja Kiki mengaku hanya mengambil uang Rp50 ribu.
“Aku mau kasih pelajaran saja, karena anak saya itu mencuri di tempat saya menyuci. Saya merasa malu kepada majikan saya. Saya takut tidak bisa lagi mencuci, saya harus mengumpulkan uang untuk biaya melahirkan,” terang Ngatemi.
Dilapor Warga Karena Kasihan Lihat Kiki
Kiki dengan tangan terikat ke tiang jemuran dipanggang di bawah terik matahari. Wajahnya sesekali menunduk melihat tanah karena tak kuasa menahan panas. Melihat itu, beberapa warga kasihan dan melaporkan peristiwa itu ke polisi.
Peristiwa ini pun membuat gempar pihak kepolisian terutama Polsek Deli Tua, Polsek Namorambe, dan Poldasu. Pasalnya, Mabes Polri yang lebih dulu mengetahui peristiwa penyiksaan anak ini lalu melaporkannya ke Poldasu.
Adalah Kabid Humas Poldasu, Kombes Pol Baharudin Jafar yang langsung dihubungi pihak Mabes Polri. Lalu, Baharudin Djafar bersama petugas dari Polsek Deli Tua dan Polsek Namorambe mencari alamat Ngatemi. Namun beberapa kali petugas kesasar karena alamat yang disebutkan tidak rinci.
Barulah beberapa saat kemudian petugas menemukan alamat Ngatemi plus mengamankannya. Sementara Kiki langsung dibawa ke rumah sakit karena tangannya terdapat luka memar bekas ikatan. Karena kasusnya di wilayah hukum Polsek Namorambe, pelaku yang sedang mengandung diboyong ke Polsek Namorambe, begitu juga Kiki yang sudah mendapat perawatan dari tim medis, dibawa ke Polsek Namorambe.
Di Polsek Namorambe, Kiki yang ditanyai Polisi hanya mengaku ada mengambil uang Rp50 ribu.
“Awak hanya ambil Rp50 ribu, nggak ada awak ambil segitu (Rp200 ribu). Trus mamak nanyai awak, ia marah karena awak ngaku hanya ngambil Rp50 Ribu. Trus tangan awak diikat dan dibawa keluar, trus diikat di tiang jemuran,” kata Kiki.
Setelah sempat ditangani Polsek Namorambe, kasus ini dilimpahkan ke Polres Deli Serdang sekira jam 6 sore karena memang TKP-nya masuk wilayah kabupaten Deli Serdang.
Suami Tak Nyangka
Mulyadi (45) suami Ngatemi yang baru saja pulang mencari nafkah sebagai pedagang keliling terkejut ketika rumahnya dikepung polisi. Ia cepat mendatangi rumahnya dan menanyakan apa yang terjadi. Kenapa istrinya yang tengah hamil ditangkap.
Namun belum sempat dijawab petugas, Ngatemi sudah tertunduk. Saat itulah petugas menghampiri Mulaydi dan menerangkan kejadian sebenarnya. Mulyadi sempat kaget tapi akhirnya pasrah dan tak menyangka perbuatan istrinya yang menyakiti anak kandungnya sendiri.
“Selama ini tidak pernah ia kasar dengan anaknya. Anak kami 4. Yang ini (Kiki) anak ketiga. Mungkin ia khilaf saja,” kata Mulyadi yang mengaku tetap sayang sama Istrinya. (Rusdi)
|
0 comments:
Posting Komentar