selamat datang di www.unikindo.blogspot.com temukan lebih dari 10.000 artikel unik dan selalu terupdate setiap harinya!

Ikan 2 Meter dari Sungai Amazon

Written By unik on Sabtu, 06 Maret 2010 | Sabtu, Maret 06, 2010

sekedar info bergambar gan, bwt fun doank

Berkunjung ke Museum Perikanan Mini di Universitas Riau
5 Maret 2010


Spoiler for gambarnya gan:


Spoiler for beritanya gan:
Laporan Mario KiSsaz, Pekanbaru mariokissaz@riaupos.com
Ada museum perikanan mini di Riau. Kalimat tersebut seakan menjawab pertanyaan tentang potensi keanekaragaman perikanan yang ada di Riau.

Bagaimana tidak, museum perikanan mini yang berada di Laboratorium Biologi Perikanan Unri tersebut terdapat ratusan spesies ikan dan biota laut yang memiliki keunikan dan khas tersendiri. Dari yang berukuran 2 cm hingga berukuran 200 cm.

Suasana sangat kental dengan nuansa akuatik sudah sangat terasa ketika masuk ke dalam laboratorium berukuran 6 x 10 m itu. Ratusan jenis ikan dan biota laut terlihat terpajang dengan indahnya di beberapa akuarium sederhana yang disusun rapi berjejer di pingiran laboratorium yang telah banyak menelurkan sarjana-sarjana perikanan berkualitas.

Aroma sedikit menyengat dengan khas aroma biota laut semakin terasa ketika mencoba mendekat di antara kumpulan sampel biota laut dipinggiran meja keramik putih. Kondisi ini seakan makin mendekatkan kita dengan kondisi lingkungan, khusus di wilayah perairan. Ratusan sampel biota laut yang berasal dari berbagai daerah, baik dari Riau maupun di luar Riau ada di Laboroatarium Biologi Perikanan milik Universitas Riau ini.

Kendati demikian, terlihat adanya keterbatasan akan peralatan pendukung untuk melengkapi museum perikanan mini ini. Kondisi cukup memprihatinkan itu menyebabkan tidak semua ikan dan biota laut dipelihara dan diawetkan secara proporsional. Hal ini terlihat dari adanya puluhan jenis spesies yang hanya menempati toples-toples kecil yang disusun sedemikian rupa untuk melengkapi koleksi di laborotorium dengan dinding yang dibalut warna kuning muda tersebut. Wadah berukuran sangat sederhana yang menjadi wadah sampel biota laut ini sehingga dapat bertahan puluhan hingga ratusan tahun.

Ikan dapat berumur puluhan bahkan ratusan tahun? Mungkin kita masih bertanya-tanya didalam hati, apakah itu mungkin. Hal tersebut ternyata bisa terbukti. Sampel biota dan wadah telah diberikan pengawet untuk menjaga keutuhan spesies ikan yang sewaktu-waktu dapat diteliti bagi para ilmuan. Ini idealnya dapat menjadi suatu kebanggaan dan keistimewaan yang dapat menjadi daya tarik bagi warga tempatan dan pendatang.

Perhatian Riau Pos sempat terhenti sejenak ketika melihat ikan berukuran sekitar dua meter di dalam akuarium berbentuk persegi panjang. Sekilas terlihat seperti ikan arowana. Namun berbeda, bentuk sisik yang lebar dan berwarna gelap masih terlihat sangat rapi menutupi dagingnya, meskipun telah diawetkan selama dua tahun.

‘’Nama spesies ikannya, Araphaima Gigas. Ikan ini secara genus masih termasuk spesies Arowana. Namun sangat banyak terdapat perbedaan. Di mana ikan ini memiliki badan yang lebih besar dan ekor yang berbentuk rounded (bundar, red) dan mulut menyerupai ikan aligator,’’ jelas Koordinator Asisten Laboratarium Biologi Perikanan Universitas Riau Neli kepada Riau Pos, Rabu (3/3).

Wanita yang telah bertahun-tahun menggeluti dunia perikanan tersebut mengatakan ikan tersebut memiliki cerita tersendiri berbeda dengan ikan lainnya. Di mana ikan yang memiliki berat mencapai seratus kilo gram tersebut menurut informasi berasal dari Sungai Amazone.

Pada awalnya ikan tersebut ditemukan seorang warga Tionghoa dengan masih berukuran 15-20 cm. Kemudian ikan tersebut dipelihara sampai berukuran mencapai 200 cm. Namun karena keterbatasan tempat dan kurangnya pemahaman akan cara pemeliharaan hingga akhirnya ikan tersebut mati. Untuk tetap menjaga kelestarian dan keanekaragamannya lah, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan berinisiatif untuk mengawetkan ikan Araphaima Gigas tersebut.

Selain ikan yang berukuran sangat besar tersebut, terdapat juga spesies biota laut yang cukup menarik perhatian. Terlihat kumpulan ikan yang sangat kecil berukuran 1-3 cm.

Sementara itu Kepala Laboratorium Biologi Perikanan, Ir Ridwan Manda Putra MSi saat ditemui Riau Pos mengatakan laboratorium ini pada dasarnya memang memiliki potensi besar dalam melestarikan dan mengabadikan ratusan spesies biota laut. Sehingga memang sudah bisa dikatakan sebagai museum perikanan mini. Namun mimpi tersebut tidak dapat berajalan mulus. Sebab lagi-lagi kendala klasik berupa pendanaan membuat museum perikanan mini ini tidak dapat dikelola dan dikembangkan secara maksimal.

‘’Saya mempunyai cita-cita untuk mengembangkan laboratorium ini dengan menambah koleksi ikan dan biota lautnya. Namun kita masih terkendala ruangan dan pendanaan. Ini mungkin dapat dilakukan secara bertahap,’’ papar RiIdwan.

Potensi ini hendaknya menjadi perhatian berbagai pihak. Sebab jika dapat dikelola dan dikembangkan secara sistematis dan teratur, bukan tidak mungkin museum perikanan mini akan dapat menjadi suatu ikon, ciri khas dan kebanggaan dunia akademis dan kota Pekanbaru, khususnya Provinsi Riau. Sehingga dapat menjadi acuan bagi daerah lain dalam menjaga dan melestarikan keanekaragaman lingkungan


sumber : http://www.riaupos.com/berita.php?ac...&id=3233&kat=8


0 comments:

laporkan jika ada comment SPAM atau SARA di: MACHINE.MW[at]GMAIL.COM atau harsajet[at]yahoo.com

Posting Komentar

disclaimer

semua artikel yang berada di www.unikindo.com berasalkan dari sumber yang berbeda- beda, dan admin www.unikindo.com tidak mengklaim artikel tersebut. jika anda tidak setuju dengan penayangan artikel- artikel ini silahkan hubungi admin di: harsajet[at]yahoo.com