Sejarah Mencatat Bangsa Asing pertama yang mendarat di Indonesia adalah Bangsa Portugis pada tahun 1498, ekspedisi Portugis ini bertujuan untuk mencari daerah hasil rempah"yang baru, bangsa eropa pada waktu itu (abad 15 dan 16) berlomba" untuk menemukan daerah penghasil rempah", karena jika dijual di daratan eropa harganya bisa sangat mahal. dan sampailah ekspedisi portugis itu di maluku, karena keterbatasan peta dan navigasi pada saat itu, mereka mengira bahwa mereka telah sampai di India (dari sini julukan Hindia Belanda berasal), mereka sempat memperluas pengaruh dagangnya sampai ke Malaka pada tahun 1509.
Tergiur oleh keuntungan yang didapat oleh pedagang bangsa"lain di eropa, pedagang bangsa Belanda pun tidak mau kalah bersaing, mereka juga ikut-ikutan membuat ekspedisi untuk memperoleh kekayaan. Dan sampailah mereka di Nusantara, bertemu dengan orang"Portugis, akhirnya mereka pun bersaing dan akhirnya berperang memperebutkan daerah rempah", pada tahun 1601, terjadi pertempuran laut, antara lima kapal belanda dan tiga kapal portugis yang berada di Maluku, karena merasa pedagang" Belanda memiliki tujuan yang sama dan harus bersatu melawan musuh, maka Staten Generaal, Belanda mengarahkan para pedagang untuk membuat suatu persekutuan dagang yang dinamakan Verenigde Oostindische Companie atau di singkat VOC.
Perintis VOC adalah Prins Maurits dan Ordenbarneveldt dari pemerintahan Staten Generaal di Belanda. Organisasi ini dipimpin oleh penguasa perusahaan-perusahaan dagang yang berdiam di Amsterdam, Rotterdam, dan Hoorn. yang berjumlah 17 orang sebagai penguasa VOC, yang dikenal dengan nama Heeren Zeventien.
Kepemilikan Sahan VOC terbuka untuk umum, setiap orang Belanda boleh menjadi pemegang saham. Demi kepentingan Perdagangan, pemerintah Belanda memberikan kekuasaan dan kewenangan yang belum pernah diberikan sebelumnya pada perusahaan-perusahaan lain. Wewenang yang diberikan adalah monopoli perdagangan, sehingga tidak ada satu kapal pun selain VOC yang dapat berlayar ke Nusantara. Beberapa Kewenangan yang diberikan yaitu :
1. Monopoli Perdagangan,
2. Kekuasaan Untuk mengangkat Gubernur
3. Merekrut Pegawai
4. Membuat Angkatan Perang sendiri (tentara VOC)
5. Membuat Benteng, dan merebut tanah tidak bertuan.
5. Mengadakan Perjanjian dengan Raja-raja Nusantara.
6. Atas nama Staten Generaal dapat melakukan peperangan.
Belum pernah ada dalam sejarah dunia tercatat ada sebuah perusahaan yang diberikan begitu banyak kekuasaan seperti VOC oleh Negara, dari mengangkat Gubernur sampai dengan berperang, mereka mengatas namakan perusahaan, bukan atas negeri Belanda. Bisa dikatakan VOC seperti sebuah Negara tersendiri buatan Negara Belanda, mereka tetap tunduk dan patuh terhadap negara, seperti sebuah perusahaan, tetapi kebijakan yang diambil menyamai dengan kebijakan sebuah negara, termasuk mengadakan perjanjian dan berperang.
Sejak di bentuk dari awal tahun 1600 sampai dengan 1800, bisa dibilang VOC membuat sengsara rakyat kita, kebijakan yang diambil semata-mata hanya untuk membuat profit terhadap perusahaan, sebagaimana layaknya perusahaan"jaman sekarang. Tercatat puluhan pertempuran besar kerajaan"kita pada waktu itu untuk melawan VOC, diantaranya yang terbesar:
1. Perang Kerajaan Banten (1618)(Raden Wijaya)
2. Perang Kerajaan Mataram (1628)(Sultan Agung)
3. Perang Maluku, Kerajaan Ternate dan Tidore (1648)
4. Perang Makassar, Kerajaan Gowa (1666) (Sultan Hassanudin)
Dalam setiap langkahnya VOC menerapkan politik Divide Et Impera, politik adu domba, antara satu kerajaan dengan kerajaan lain, hal ini dimaksudkan untuk melemahkan kerajaan tersebut, dalam perang yang tidak berkesudahan, sehingga VOC dengan mudah dapat mengambil alih kekuasaan kerajaan tersebut.
Pada awal tahun 1800, kegemerlapan perusahaan VOC diambang kebangkrutan, pada tahun 1797 utang perusahaan ini telah mencapai 100 juta gulden, dan berkembang lagi menjadi 134 juta gulden tahun 1800, Bunga-bunga Utangnya habis digunakan untuk memelihara kapal-kapal perang yang memiliki jumlah ratusan, selain itu pula harus membiayai sekitar 20.000 serdadu eropanya, menggaji ribuan pegawai, pelaut gudang kantor, sampai dengan rumah sakit.
Penyebab kebangkrutan ini sendiri berasal dari banyaknya penyalahgunaan wewenang pejabat-pejabatnya yang hidup dalam kemewahan. Setiap pegawai VOC saling bersaing untuk bermewah"an, bila dilihat dari Gaji mereka yang diberikan tiap bulan mustahil bagi mereka untuk hidup mewah, segala kemewahan itu berasal dar uang kas perusahaan VOC, hasil jual beli rempah-rempah dan perdagangan yang seharusnya masuk ke dalam kas perusahaan, diselewengkan untuk keuntungan Pribadi.
Pada tahun 1798, terjadi pergolakan di Eropa, negara Belanda di caplok oleh Kerajaan Perancis , dibawah pimpinan Napoleon Bonaparte. Raja Belanda Willem V melarikan diri ke Inggris, dengan pontang-pantingnya Kerajaan Belanda, perusahaan VOC pun semakin tidak terurus, dan pada tahun 1799, Negara Belanda melikuidasi VOC, dan mendapat tambahan daerah jajahan baru yang sarat utang sebesar 134 juta Gulden, Wilayah jajahan itu adalah Nusantara yang kini menjadi Indonesia.
Jadi kesimpulannya adalah, yang menjajah kita dari tahun 1600 itu adalah perusahaan dagang VOC gan, hingga tahun 1800 setelah bankrut, dan di bubarkan oleh pemerintah Belanda sendiri, maka secara otomatis Indonesia sejak 1800-1945 merupakan wilayah jajahan negara Belanda.
(Nih Logonya VOC Gan)
(Mata Uang VOC Gan)
sumber: kaskus |
0 comments:
Posting Komentar