selamat datang di www.unikindo.blogspot.com temukan lebih dari 10.000 artikel unik dan selalu terupdate setiap harinya!

Bambu Runcing Simbol Perang Kemerdekaan.. Apa Jadinya Jika Pedagang Pasar Bersenjata Melawan Satpol PP..

Written By unik on Jumat, 07 Mei 2010 | Jumat, Mei 07, 2010


Bambu Runcing Simbol Perang Kemerdekaan.. Apa Jadinya Jika Pedagang Pasar Bersatu Melawan Satpol PP.. SURABAYA – Mendengar kabar eksekusi tiga pasar tradisional akan dilakukan hari ini, ribuan pedagang Pasar Keputran Surabaya bersiap diri menyambut kedatangan aparat Satuan Polisi Pamong Praja dan polisi.
Ribuan pedagang bergerombol di sekitar Pasar Keputran terutama di depan Kantor Indosat Jalan Jayun Surabaya. Selain bersiaga menyambut kedatangan Satpol PP dan polisi, beberapa pedagang bahkan sudah menyiapkan bambu yang sudah diruncingkan untuk menghadang kedatangan aparat.


Bambu Runcing Simbol Perang Kemerdekaan.. Apa Jadinya Jika Pedagang Pasar Bersenjata Melawan Satpol PP..
“Kami siap mati untuk mempertahankan Pasar Keputran dari gusuran,” kata Nyonya Suparno salah seorang pedagang yang bersiaga di Pasar Keputran, Rabu (5/5/2010).
Sementara itu, meski kabar akan dilakukan gusuran santer akan dilakukan, namun sejauh ini berdasarkan pengamatan okezone, belum tampak aparat baik dari Satpol PP maupun aparat kepolisian di sekitar lokasi Pasar Keputran Surabaya.
Yang tampak saat ini baru aparat kepolisian yang berpakaian preman. Mereka berkumpul di lobi Hotel Brantas untuk menunggu perintah selanjutnya. (teb)
sumber : oke zone
Surabaya – Pemerintah Kota Surabaya tetap akan melakukan penertiban pedagang di 3 pasar. Penertiban ini akan dilakukan secara serentak. Ketiga pasar itu adalah Pasar Keputran, Pasar Koblen dan Pasar Peneleh. Penertiban lapak pedagang akan dilakukan di atas pukul 09.00 WIB, Rabu (5/5/2010).
“Kami masih akan apel pukul 09.00 WIB. Setelah itu kami akan turun untuk penertiban,” kata Kepala Satpol PP Kota Surabaya, Arief Boediarto ketika dihubungi detiksurabaya.com.

Bambu Runcing Simbol Perang Kemerdekaan.. Apa Jadinya Jika Pedagang Pasar Bersenjata Melawan Satpol PP..
Petugas menurunkan 2 ribu personel gabungan yang terdiri dari Satpol PP dan kepolisian. Ribuan personel itu akan dibagi ke 3 pasar itu dan siap menertibkan lapak-lapak pedagang di pasar itu.
Pedagang di 3 pasar akan ditertibkan karena lapak pedagang sudah menggunakan bahu jalan. Pedagang akan dipindahkan ke Pasar Induk Osowilangun (PIOS). Pedagang menolak relokasi dengan alasan relokasi itu subyektif dan tidak memperhatikan suara pedagang. Pedagang menuntut pertemuan dengan Pemkot Surabaya. (stv/wln)
Surabaya – Puluhan pedagang Pasar Keputran saat ini bersiaga di depan Pasar Keputran. Selain membawa bambu runcing, batu dan kayu juga disiapkan. Batu dan kayu telah dilumpur minyak tanah. Pedagang tampak bersiaga karena mendengar kabar kalau Satpol PP dan polisi akan datang untuk menertibkan pedagang.
“Saya sudah tidak bisa mengontrol pedagang. Pedagang sudah terlanjur sakit hati dengan Pemkot Surabaya dan siap melawan bila datang ke pasar ini,” kata Koordinator pedagang Pasar Keputran, H Muhammad kepada wartawan di Pasar Keputran, Rabu (5/5/2010).
Selain membuat pagar betis dengan persenjataan tradisional, pedagang juga menggelar karpet warna hijau. Karpet ini sebagai tanda batas. Petugas dan wartawan serta pedagang dilarang melintasi karpet ini.
Para pedagang Pasar Keputran menolak dipindahkan ke Pasar Induk Osowilangun. Pedagang akan mempertahankan lapaknya sekalipun dengan cara kekerasan. “Pemerintah harus memperhatikan pedagang bila tidak ingin kami berbuat nekat,” tandasnya. (stv/wln)

Bambu Runcing Simbol Perang Kemerdekaan.. Apa Jadinya Jika Pedagang Pasar Bersenjata Melawan Satpol PP..
Surabaya – Sama halnya dengan pedagang di Pasar Keputran, di Pasar Peneleh para pedagangnya juga siap melakukan perlawanan. Mereka pun membekali diri dengan bambu runcing.
Bambu runcing dengan bendera merah putih dipasang disetiap stand. Sebagian pedagang tetap beraktivitas melakukan transaksi jual beli dan sebagian lagi sibuk mempersiapkan bambu runcing.
Para pedagang terlihat bersiaga di ujung yang masuk ke kawasan Pasar Buah Peneleh sisi utara dan pintu keluar sisi selatan, Jalan Peneleh. ”Pokoknya kita siap melakukan perlawanan,” kata pedagang buah, Syukur Awaludin kepada detiksurabaya.com, Rabu (5/4/2010).
Sementara itu, Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Surabaya, Edi Parlin, menegaskan, para pedagang tetap beraktivitas seperti biasa, dan berharap ada mediasi dari pihak terkait, sebelum ada penertiban.
”Sebelum ada mediasi dan kesepakatan, kita tetap menolak. Bicaranya Walikota Bambang DH di media massa tidak pantas sebagai walikota. Ya mungkin ada kepentingan pilkada, mungkin ada investor yang ingin pedagang ini digusur,” tandasnya. (roi/irw)
Surabaya – Antisipasi kericuhan massa, Pemkot Surabaya mengundurkan jam penertiban 3 pasar. Penertiban yang direncanakan dilakukan pada pukul 09.00 WIB diundur hingga pukul 13.00 WIB. Keputusan ini setelah mempertimbangkan aspek keamanan setelah berunding dengan kepolisian.
“Tetap kami lakukan hari ini namun karena pertimbangan keamanan kami undur sampai jam 1 siang nanti,” kata Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) ketika dihubungi detiksurabaya.com, Rabu (5/5/2010).
Pengunduran jadwal ini karena pedagang di 3 pasar yakni Pasar Keputran, Pasar Koblen dan Pasar Peneleh sudah bersiaga dengan menggunakan senjata tradisional. Massa yang membawa senjata tradisional ini dikhawatirkan bisa menimbulkan kericuhan.
Mantan camat Gubeng ini mengungkapkan keputusan itu dibuat setelah dirinya mendapatkan masukan dari aparat kepolisian dalam rapat sesudah apel petugas di Mapolwiltabes Surabaya. Rencana ini berarti mundur sekitar 4 jam dari jadwal yang ditentukan. “Kami harus mempertimbangkan aspek keamanan itu agar tidak terjadi bentrokan dengan petugas,” tambahnya.
Pemkot Surabaya memang berencana menertibkan pedagang di 3 pasar itu karena menggunakan jalan dan mengganggu pengguna jalan. Pedagang akan dipindahkan ke Pasar Induk Osowilangun (PIOS). (stv/wln)
sumber : detik news


 



sumber



0 comments:

laporkan jika ada comment SPAM atau SARA di: MACHINE.MW[at]GMAIL.COM atau harsajet[at]yahoo.com

Posting Komentar

disclaimer

semua artikel yang berada di www.unikindo.com berasalkan dari sumber yang berbeda- beda, dan admin www.unikindo.com tidak mengklaim artikel tersebut. jika anda tidak setuju dengan penayangan artikel- artikel ini silahkan hubungi admin di: harsajet[at]yahoo.com