VIVAnews - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati ingin dibuatkan film yang bercerita tentang dirinya. Keinginan itu disampaikan kepada salah seorang pembawa acara pelepasan Sri Mulyani di Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia.
Sri Mulyani mengatakan rindu terhadap film-film yang inspiratif. "Saya ingin ada (film) orang yang membuat keputusan sulit di lapangan. Itu inspiring," ujar Sri Mulyani dalam pidato sambutannya di Magister Management, FEUI, Salemba, Jakarta, 19 Mei 2010.
Ia memberi contoh film-film itu, seperti tentang pembuat kebijakan di Amerika Serikat. "Di sana ada banyak masalah, aparat hukumnya, orangnya struggle, yang di dalam sistemnya very depressing," kata Sri Mulyani.
Film yang dimaksud adalah bagaimana saat membuat keputusan sulit dilakukan. Sudah barang tentu, permintaan ini seolah mengarah ke dirinya yang pernah menjadi menteri keuangan dan harus memutuskan penyelamatan Bank Century dalam situasi sulit saat itu.
Sri Mulyani mengandaikan cerita itu seperti film Batman yang dicontohkan pada anaknya. Saat melihat film Batman, Sri Mulyani menekankan ke anak, jangan hanya menonton film pada tokohnya saja, tapi bagaimana melihat karakter.
"Jangan hanya lihat Batman lawan Joker, tapi itu ada dalam sebuah sistem yang sama, letaknya di Indonesia, manusianya, pejabatnya, diuji integritasnya dan penyikapan kita terhadap hal-hal yang diputuskan," katanya.
Memang saat krisis 2008 lalu, Sri Mulyani dihadapkan pada situasi sulit. Ia sebagai Ketua Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) harus memutuskan penyelamatan Bank Century dengan pertimbangan yang pro dan kontra. Tapi Sri Mulyani tetap memutuskan karena menurut dia benar. Benar dengan prinsip bahwa sesuai hukum dan tidak ada konflik kepentingan.
Sayangnya, 18 bulan usai keputusan penyelamatan Bank Century itu, kini Sri Mulyani merasa dijadikan bulan-bulanan oleh para politisi. Hingga akhirnya dia hengkang dan memilih berkarir di Bank Dunia. (hs) |
0 comments:
Posting Komentar