Sekalipun Kementerian Pekerjaan Umum (PU) membantah, DPR tetap ngotot kalau gedung Nusantara I DPR miring 7 derajat. DPR bahkan pernah membahas kemiringan gedung hasil laporan PU dalam rapat Paripurna.
"Itu laporan diberikan pada DPR periode lalu, tahun 2009 pernah disampaikan di rapat Paripurna," kata Ketua Badan Anggaran DPR Harry Azhar Aziz kepada detikcom, Senin (3/5/2010).
Saat laporan PU disampaikan, Harry menjelaskan, anggota DPR terkejut. Semua kecewa dan menuntut agar gedung Nusantara I DPR segera diperbaiki.
"Jadi perdebatan waktu itu, karena menyangkut nyawa anggota DPR," kenang Harry.
Proses demi proses pun berjalan, hingga rencana renovasi mulai melangkah ke pembangunan gedung baru. Melihat kondisi yang sudah kelebihan kapasitas, akhirnya Kementerian Keuangan mengusulkan anggaran pembangunan gedung baru DPR untuk mengurangi penghuni di Gedung Nusantara I DPR yang mulai keropos.
"Mekanismenya panjang. Karena sudah banyak retakan akhirnya dianggarkan pembangunan gedung baru karena menyangkut keselamatan anggota DPR," terang Harry.
Sebelumnya diberitakan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) membantah memberikan laporan kepada DPR terkait kemiringan Gedung Nusantara I DPR sebesar 7 derajat. Gedung Nusantara I DPR hanya perlu sedikit renovasi dan dapat dipergunakan seperti sediakala.
"Tidak ada kemiringan gedung dalam laporan kami, hanya perlu diperkuat," kata Kepala Pusat Litbang Permukiman Kementerian PU Anita Firmanti saat dikonfirmasi detikcom.
(van/fay) Politisi Partai Demokrat Roy Suryo melakukan interupsi saat sidang pembahasan APBN-P dan pengesahan anggota Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) di Gedung DPR. Roy menolak rencana pembangunan gedung baru DPR sebagai pengganti gedung Nusantara I yang diklaim miring 7 derajat.
"Soal rencana pembangunan gedung DPR yang menghabiskan dana Rp 1,8 triliun, kami mengetuk hati para anggota Dewan untuk menolak rencana tersebut," ujar Roy dalam sidang paripurna DPR di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (3/5/2010).
Roy mengatakan, perlu adanya second opinion terhadap laporan adanya kemiringan 7 derajat tersebut. Dia menyangsikan dugaan kemiringan gedung yang dibangun 1987 itu.
"Harus ada solusi teknis dengan tidak mengangarkan Rp 1,8 triliun," ujar anggota Komisi I itu.
"Kalau pun terjadi sesuatu, itu karena Allah SWT," imbuhnya.
Interupsi Roy ini rupanya tidak sepenuhnya didukung oleh anggota Dewan. Tampak beberapa anggota DPR berteriak 'huuuu...' saat Roy menyampaikan pendapat.
0 comments:
Posting Komentar