Quote:
Originally Posted by Republika Seorang wanita tua berjalan melintasi trotoar jalan. Seorang diri, wanita yang mengenakan pakaian warna hitam itu berjalan sambil mulutnya berbicara ke sebuah benda yang dipegang tangan kirinya dan diletakkan didekat telinga kirinya. Wanita itu jelas sekali tampak sedang berbicara melalui telepon genggam. Wajah wanita itu terlihat agak tersembunyi di balik topi hitamnya. Spoiler for penampakan:  Adegan wanita yang sedang berbicara melalui ponsel, bila dilihat di zaman sekarang, merupakan sebuah pemandangan yang biasa. Lazim ditemui di banyak adegan film, atau kehidupan sehari-hari. Namun apa jadinya bila itu terekam dalam sebuah film dokumenter yang dibuat pada 1928? Spoiler for zoom in:  Wanita misterius itu terekam dalam film hitam putih yang dibuat Charlie Chaplin pada 1928. Keberadaan wanita misterius itu diketahui oleh sutradara film asal Irlandia, George Clarke, yang kemudian mengunggahnya ke Youtube baru-baru ini. Clarke mengetahuinya dari album DVD film Charlie Chaplin yang dibelinya. Spoiler for Link Video Youtube: Dalam film itu, Chaplin sebenarnya hanya ingin mendokumentasikan pemutaran perdana filmnya yang berjudul 'The Circus' di Teater Cina di Hollywood. Chaplin mengambil gambar orang-orang yang berdatangan ke teater itu untuk menyaksikan pemutaran perdana filmnya. Hingga tiba-tiba muncul wanita misterius itu yang tengah asik berbincang-bincang melalui telepon seluler itu. Keberaan wanita misterius itu pun kini menjadi perbincangan. Apakah mungkin di saat itu sudah ditemukan teknologi telepon genggam? Pasalnya, teknologi ponsel baru ditemukan di awal 1970-an. Sebagian orang menganggap, wanita misterius itu merupakan penjelajah waktu (time traveler). Mungkin pembaca ingat film 'Back to The Future' yang dibintangi Michael J Fox? Ya, wanita itu dianggap tak ubahnya seseorang yang dapat melintasi waktu sehingga sudah menggunakan teknologi telepon genggam, mendahului zamannya. Bagaimana menurut anda? Adakah penjelasan rasionalnya? |
Sumber: Republika
0 comments:
Posting Komentar