Written By unik on Senin, 29 Maret 2010 | Senin, Maret 29, 2010
Spoiler for Adora Lily Svitak:
Adora Lily Svitak, seorang bocah yang lahir pada 15 Oktober 1997 ini dilahirkan sebagai "bocah ajaib".. Pada umur 7 tahun dia sudah mulai mengajar sebagai guru. Buku pertamanya yang diterbitkan secara internasional adalah Flying Fingers, berisi tentang cerita-cerita pendek karya adora yang juga berisi tips dan pansuan bagi mereka yang ingin menjadi penulis. Buku keduanya adalah Dancing Fingers(Koleksi puisi yang ditulis bersama kakaknya) yang diterbitkan yahun 2008 lalu..
Menurut harian The Telegraph, pada usia tiga tahun, Adora sudah bisa membaca. Kecepatan tangan adora dalam mengetik sangat luar biasa, dia mengetik anatara 80-112 kata tiap menitnya. Dia membaca 2-3 buku dalam sehari. Dia menganggap dirinya sebagai" pendidik dan penulis". Namun kebanyakan orang menyebutnya " anak kecil dengan otak dewasa. Jangan ditanya kesibukan anak ini, jadwalnya sangat padat, penuh dengan presentasi dan jadwal mengajar. Kadang dia baru bisa bristirahat setelah jam 11 malam.
Spoiler for Adora Lily Sticky:
Adora telah berpergian ke berbagai belahan dunia, dengan biaya perjalanan ditanggung oleh pihak pengundang. Dia telah berkunjung lebih dari 300sekolah di Cina, Hong Kong, Vietnam,Inggris, dan lainnya. Bahkan di Inggris dia mendapatkan julukan "Dora The Explorer" (T.S kurang tahu apakah dia inspirasi dibuat kartun DOra), karena caranya berbagi pengalaman membaca dan menulis pada anak-anak.
Bahkan keluarga Adora tekah merubah ruang bawah tanah mereka menjadi sebuah studio TV. Dari sana, adora memberikan konferensi video setiap hari kepada anak-anak, orang dewasa, dan para guru. Dia mendapatkan bayaran US$300 per pelajaran yang berlangsung 50 menit. "membaca dan menulis adalah hidup saya.," kata Adora.
Adora menjadio incaran dunia korporasi. Dia bisa meraih hingga US$10.000 untuk satu kali tampil berbicara pada para pendidik dan masyarakat bisnis mengenai dampak teknologi pada proses kreatif. Belum lama jug Adora dibayar oleh microsoft untuk melakukan demonstrasi tentang komputerisasi pendidikan.
Adora memang masih anak-anak, namun cara berpikirnya jelas bukan cara pikir anak-anak. Hal itu terbukti saat dia ditanya apakah ada yang dia khawatirkan?
??Perekonomian dunia, saya kira,?? jawabnya. ??Juga pemanasan global, kolera di Zimbabwe, penurunan kualitas pendidikan AS, dan kelaparan dunia,?? tambahnya
Melihat caranya mengajar, banyak orang yang lupa bahwa dia masih berusia bocah. Saat mengajar, Adora kerap memuji murid-muridnya, berapapun usia mereka."Sewaktu saya anak-anak, saya memerlukan dorongan," ujar Adora menjelaskan alasannya memberikan pujian.
Adora menonton 3 saluran berita tiap malam (ABC, NBC, dan CBS) serta program-program khusus pada akhir pekan.
Ini beberapa puisi buatan Adora Gan
Spoiler for puisi buatan adora:
The Philosopher
In his candlelit chamber…
The philosopher works…
Day and night…
Without a rest.
It is great research…
But never credited…
Nothing has worked…
Nobody has paid attention…
But this time they will.
And the philosopher tires…
But he keeps on…
He keeps on through the night.
And on the morrow…
The philosopher wakes…
And studies his books.
A scroll and a stick…
That will tell him…
A ruler made by Merlin…
Will give him success.
And so his work is credited…
Like the philosopher dreamed it would be…
And, his work done, he fell into the
Endless Slumber…
Which he well deserves.
Spoiler for puisi buatan adora:
Love
I love my Mommy…
She loves me…
When she’s sick, I make her tea.
When she’s sad, I cheer her up,
When we’re hungry, we sup.
I love my Daddy…
He loves me…
When he’s tired, I leave him to read,
When he is weary, I leave him to rest.
When he is playful, his jokes are the best!
I love my Sister,
She sometimes loves me,
When she is joyful, I let her ride on me,
When she is upset, I give her hugs,
When she is curious, I show her bugs.
Klo ini penggalan cerita buatan Adora
Spoiler for Cerita buatan adora:
Fantasy Adventure
Kathryn jumped from her chair, slid her things into her magic pouch, and ran to the upper chamber, where her brother, Hum, was practicing various spells.
“Hello, Hum,” Kathryn said, throwing her pouch into the closet.
“What's up?” Hum asked, removing a charm he had just put on Asweet, his toy elephant, and turning to Kathryn.
“Reana set fire to my desk,” Kathryn said. “I got the blame. Now I've got two detentions this week, Dad will be so disappointed in me after all I've tried to do.” Suddenly, stomping her foot, Kathryn spun around to face Hum and cried,
“I don't even want to be a lady! I never will be, anyways! Dad promised to take me beyond The Twin Gates into the Unknown Land , and far away to the Valleys, where Mum was born, and even farther to the Realm of Iosis!”
“You don't know that, do you?” Hum asked slyly.
“Oh, shut!” Kathryn exclaimed irritably, turning back to the closet and taking her smock down from the crude wooden hanger. “I'm going to change now, so go.” Hum, who had no desire to see Kathryn in her undergarments, quickly ran off. When Kathryn was sure she was quite alone, she took off her hot dress, flung it into the back of the closet, and redressed in her smock.
“You look better in that,” Hum said, eyeing the smock respectfully as he came back into the room.
“Lady Anna would swoon if she saw me like this,” Kathryn lifted up her dress to reveal her square boots. “They're so manly,” Kathryn mimicked in a high-pitched voice. Hum laughed so hard he fell over onto his knees. He quickly rose, and said,
semua artikel yang berada di www.unikindo.com berasalkan dari sumber yang berbeda- beda, dan admin www.unikindo.com tidak mengklaim artikel tersebut. jika anda tidak setuju dengan penayangan artikel- artikel ini silahkan hubungi admin di: harsajet[at]yahoo.com
0 comments:
Posting Komentar