"Kami bisa memastikan bahwa perempuan itu, Christine Hofisi, dari Chipinge (dekat perbatasan Mozambik) mencekik anaknya yang berusia 18 bulan sampai tewas dan memotong telinga kirinya," kata wakil juru bicara polisi nasional, Oliver Mandipaka, Kamis (1/7/2010), kepada AFP.
"Hofisi menjual telinga itu ke seorang tukang dukun yang terkenal karena melakukan pembunuhan ritual di Mozambik. Dia menjual telinga itu senilai 20 dollar, tapi dia baru diberikan 10 dollar dengan janji bahwa sisanya akan dibayarkan kemudian," kata Mandipaka. Dia saat ini ditahan di Chipinge. Kami masih menyelidiki kasus pembunuhan itu dan investigasi akan diperluas ke Mozambik, di mana dukun itu tinggal," kata Mandipaka.
Ia mengatakan, dukun tradisional itu, yang dikenal sebagai Maheza, sedang menghadapi tuduhan pidana di negara asalnya setelah ditemukan bahwa ia memiliki 11 tengkorak manusia. Namun, dia bebas dengan jaminan dan sekarang diyakini tinggal di wilayah perbatasan.
Ritual pembunuhan, meskipun tidak umum di Zimbabwe, sering melibatkan dukun dan para pengusaha yang percaya bahwa penggunaan ramuan sihir yang dicampur dengan organ manusia dapat memberi mereka nasib baik.
0 comments:
Posting Komentar