Kelompok pengawas pemilihan umum Afganistan, Sabtu, mengatakan bahwa kelompok milisi memotong sebuah jari dua orang pemilih yang turut ambil bagian dalam pemilihan umum di ibukota lama Taliban di selatan.
"Pengawas kami melihat dua pemilih yang jarinya bertinta, dipotong di Kandahar. Itu terjadi di hari pemilihan umum. Ini terjadi pada sore hari," kata kepala Yayasan Pemilu Adil dan Bebas Afganistan Nader Nadery.
"Kami tidak tahu siapa yang bertanggungjawab tapi kami tahu bahwa Taliban telah mengancam untuk melakukan itu," kata Nadery.
Warga Afganistan yang memilih dalam pemilihan presiden dan anggota dewan provinsi Sabtu telah mewarnai jari mereka dengan tinta ungu sebagai upaya pencegahan pemilih ganda, namun hal itu mengakibatkan mereka tampak jelas di mata para anggota milisi.
Laporan yang beredar sebelum pemilihan umum menyatakan bahwa Taliban mengancam akan memotong jari para pemilih, namun seorang juru bicara bagi milisi itu, yang memerangi pemerintah yang didukung Barat, menyangkal tuduhan itu.
Para pengawas independen mengatakan bahwa partisipasi pemilih di Afghanistan selatan mungkin lebih rendah 10 persen dan 25-35 persen bagi daerah bergolak Kandahar dan Helmand karena aksi kekerasan dan kampanye intimidasi yang dipimpin Taliban.
sumber :http://www.kaskus.us/showthread.php?t=2329170
0 comments:
Posting Komentar