selamat datang di www.unikindo.blogspot.com temukan lebih dari 10.000 artikel unik dan selalu terupdate setiap harinya!

Pulau Bidadari... Bidadari yang SAKIT!

Written By unik on Senin, 23 Agustus 2010 | Senin, Agustus 23, 2010

Pulau Bidadari merupakan salah satu pulau terdekat dari pantai utara Jakarta. Salah satu pulau dari gugusan pulau seribu ini, dapat dijangkau hanya dengan perjalanan 15 menit dari Marina (speedboat) atau dari 1/2 jam dari muara kamal (kapal nelayan). Untuk keberangkatan ke Pulau ini yang melalui marina, dilakukan sebanyak 1 kali untuk hari biasa dan 3 kali untuk hari libur / weekend. Namun karena dekat dengan Jakarta, juga ada pengunjung yang menggunakan Jetski untuk sampai di Pulau ini.

Spoiler for transportasi ke P.Bidadari:


Perjalanan yg kami pilih melalui marina, Ancol. dari Dermaga 17. Menggunakan Boat milik pulau Bidadari, perjalanan pun dimulai. Kapal yang cukup besar itu pun melaju dengan cukup kencang, memecah ombak yang siang itu cukup tenang. Semilir angin dan sesekali cipratan ombak pun sesekali masuk ke dlm kabin, hal tersebut menambah keceriaan dari para penumpang kapal.



Tidak memerlukan waktu yg cukup lama, kami sudah merapat di dermaga P. Bidadari. Kedatangan kami pun disambut dengan minuman dingin dan Patung Sang Tanduk Tujuh Belas yang sedang mengangkat kakinya menyambut kedatangan para pengunjung. Bahkan sambutan tersebut disertai dengan bunyi puisi yang tertulis di bawah patung yang berbunyi sebagai berikut,”Singa Beraung dihutan-hutan, Hiu berteriak, Aku raja dilautan, Dan rajawali, Bebas terbang tinggi di awan – Disini Sang Tanduk Tujuh Belas, Akrab berbisik, Kepada para wisatawan, Saya hanyalah penjaga kepulauan – Cinta persahabatan, Cinta perdamaian, Cinta ketenangan, Dan cinta keindahan”. Pelayanan di meja resepsionis juga begitu cepat dan ramah, sehingga dalam beberapa saat saja, kami sudah diantar menuju tempat kami menginap. Untuk penginapan di pulau ini, terdapat 2 type yaitu Lanai (berupa kamar dengan 4 bed single yang dirapatkan) dan ada juga cottage (baik yg di darat maupun yg mengapung di laut).



Karena saya cuma ber2 istri jadinya kami memilih untuk menempati lanai Duri-Duri yg letaknya dekat dengan restoran.



Sangat disayangkan, fasilitas penginapan ini sudah cukup dimakan umur. cat di plafon & dindingnya sudah banyak yg mengelupas dan sudah kusam. Toiletnya juga memprihatinkan, air flushnya terus menerus mengalir, sedangkan tidak tersedianya air panas untuk mandi, ditambah lagi air showernya yang begitu kecil. Untungnya di kamar ini ACnya sangat dingin dan juga televisinya (biarpun butut) menayangkan program2 pilihan (TV KABEL)


Setelah melepas lelah sejenak, kami pun memutuskan untuk berkeliling pulau ini. Dengan mengendarai sepeda (sewa Rp. 30.000/jam), kami menjelajahi pulau dengan luas 6 Hektar ini. Kekecewaan kami pun bertambah, dengan melihat begitu banyak sampah bertebaran dimana-mana

Spoiler for Sakitnya P. Bidadari:


Begitu pun air laut di sekitar pulau ini, sudah berwana hijau dan juga terlihat sampah mengapung di mana-mana membuat kami mengurungkan niat untung berenang di pantai!?!?!

Setelah puas berkeliling pulau, kami pun mengabadikan salah satu peninggalan bersejarah yakni menara martello yg ada di pulau ini. Benteng Martello sendiri dibangun sebagai benteng pertahanan di Pulau Bidadari pd jaman kolonialisme Belanda. Bentuknya bulat dan berdiameter kurang lebih 23 meter. Pintu masuknya sampai saat ini belum ditemukan. Jadi ketika orang mau masuk ke benteng ini harus rela memanjat dindingnya. Beruntung sekarang disediakan semacam tangga untuk masuk ke dalam benteng.


Spoiler for Menara Martello:


di dekat benteng ini juga terdapat pohon yang menjulang tinggi. di atas pohon ini terdapat sarang burung elang bondol. burung yg merupakan maskot kota DKI Jakarta ini, merupakan burung yang hampir punah.



yang paling unik di pulau ini adalah fasilitas berenang dengan lumba-lumba. dengan berenang dengan sepasang lumba2 ini, diyakini merupakan therapi untuk anak2 yg menderita penyakit "autis". namun dengan harga yg cukup mahal (Rp.150.000 /15 menit), maka kami mengurungkan niat untuk mencoba fasilitas ini.


Spoiler for Berenang dengan Lumba-lumba:


Sore ini saya menghabiskan waktu dengan bermain jetsky. dengan kecepatan tinggi, saya berusaha melawan ombak sore yg cukup tinggi



akhirnya siang pun berganti malam. setelah kelelahan seharian menjelajahi pulau ini, kami bayar dengan menikmati makan malam yang disediakan oleh pihak hotel. Dengan lahapnya kami pun menikmati makan malam yang didominasi oleh makanan seafood yang lezat.

Setelah puas makan malam, kami memutuskan untuk beristirahat di kamar, sambil menonton tayangan tv. namun baru sebentar kami menikmati istirahat kami, ternyata tempat tidur yang kami tempati menjadi kotor, disebabkan oleh kotoran yang jatuh dari langit2/plafon. kami sangat kesal, karena butiran2 kayu jatuh ke tempat tidur kami (kami meyakininya karena rayap). dengan kesal, kami pun membersihkan tempat tidur itu berulang kali (tidak heran di kamar itu disediakan sapu lidi). karena mempunyai alergi, alhasil malam itu saya tidur dengan bersin2 berulang kali.

0 comments:

laporkan jika ada comment SPAM atau SARA di: MACHINE.MW[at]GMAIL.COM atau harsajet[at]yahoo.com

Posting Komentar

disclaimer

semua artikel yang berada di www.unikindo.com berasalkan dari sumber yang berbeda- beda, dan admin www.unikindo.com tidak mengklaim artikel tersebut. jika anda tidak setuju dengan penayangan artikel- artikel ini silahkan hubungi admin di: harsajet[at]yahoo.com