Habibie menyampaikan itu dalam acara peringatan 40 hari meninggalnya Ibu Ainun di Kediamannya, Jl Patra Kuningan XIII, Kuningan, Jakarta selatan, Selasa (29/6) malam. “Langsung saya bereaksi dalam bahasa Jerman. Saya sampaikan ‘Kamu mau ikut salat dengan saya, ya? Okey deh, saya pimpin, ya,” lanjut dia.
Namun, kisah Habibie, setelah berkata seperti itu, ia justru merasa tidak mampu melanjutkan ibadahnya. Hanya satu rekaat saja. Lalu, ia larut dalam air mata serta memanjatkan doa-doa untuk arwah Ibu Ainun.
“Saya hanya mampu satu rakaat. Setelah itu saya tidak tahan. Saya menangis, mungkin 20 menit. Anak-cucu saya sedang menunggu,” ungkap Habibie dengan nada haru.
Hadir dalam peringatan 40 Hari meninggalnya Ibu Ainun ini antara lain Wakil Presiden (wapres) Boediono, mantan Wapres Jusuf Kalla, dan anggota Watimpres Jimly Asshiddiqie. Acara yang diisi dengan doa, tahlil, dan tausiah ini diikuti pula oleh seribuan jemaah dari 31 kelompok jemaah pengajian.
Ainun Habibie wafat pada Sabtu (22/5) setelah menjalani perawatan medis di rumah sakit di Muenchen, Jerman. Jenazah almarhumah dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata pada Selasa (25/5) beberapa saat setelah tiba di Tanah Air
0 comments:
Posting Komentar