Di Dusun Traulan, Desa Bektiharjo, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban, tanah tidak hanya sebagai bahan baku pembuatan gerabah atau barang lain yang bahan bakunya berasal dari tanah. Tetapi tanah di Dusun ini dijadikan sebuah makan untuk camialan yang disebut Ampo.
Menurut Ramani, pembuat ampo bahan bakunya hanya tanah dan tidak dicampur bahan lainnya. Pembuat ampo mengambil tanah dari tanah sawah. Tanah yang dipilih harus yang bersih, liat, dan tak berbatu. Proses pembuatannya sederhana sekali.
Tanah yang masih gembur tersebut kemudain dipadatkan, Setelah padat, tanah dikeruk dengan sebilah bamboo yang salah satu sisinya dipertajam. Agar bisa dikeruk, kelembapan tanah tersebut harus dijaga. Kerukan tadi berupa lempengan tipisberbentuk gulungan yang kemusian ditempatkan di para – para bamboo. Para – para itulah yang kemusian dipanaskan.
Untuk menghasilkan ampo yang enak, gurih, dan tidak pahit, pemanasanya harus memakai asap. Karena itu, selama memasak ampo, pembuat ampo menjaga perapian agar tidak menyala, melainkan terus berasap.
Ampo, menurut dia tidak hanya dikomsumsi sejumlah masyarakat untuk camilan. “Ada yang makan jajan itu untuk obat.”
Beberapa penyakit yang bisa disembuhkan ampo, seperti gatal – gatal dan panas. Kalu ampo digunakan sebagai obat tidak dimakan layaknya camilan, melainkan direndam dalam air dan air tersebut yang diminum sebagai obatnya. Jawapos/20122007/*
weleh weleh aneh aneh aja ya agan agan........................................................................................................................................................... |
0 comments:
Posting Komentar