1 | Sabtu, 26/6/2010 | 21.00 | RCTI | PORT ELIZABETH STADIUM | Uruguay VS Korea Selatan | Babak 16 Besar | 2-1 |
2 | Minggu, 27/6/2010 | 01.30 | RCTI | ROYAL BAFOKENG STADIUM | Amerika Serikat VS Ghana | Babak 16 Besar | 1-2 |
3 | Minggu, 27/6/2010 | 21.00 | RCTI | FREE STATE STADIUM | Jerman VS Inggris | Babak 16 Besar | 4-1 |
4 | Senin, 28/6/2010 | 01.30 | RCTI | SOCCER CITY STADIUM | Argentina VS Meksiko | Babak 16 Besar | 3-1 |
5 | Senin, 28/6/2010 | 21.00 | RCTI | DURBAN STADIUM | Belanda VS Slovakia | Babak 16 Besar | - |
6 | Selasa, 29/6/2010 | 01.30 | RCTI | ELLIS PARK STADIUM | Brasil VS Chile | Babak 16 Besar | - |
55 | Selasa, 29/6/2010 | 21.00 | RCTI | LOFTUS VERSFELD STADIUM | Paraguay VS Jepang | Babak 16 Besar | - |
56 | Rabu, 30/6/2010 | 01.30 | RCTI | GREEN POINT STADIUM | Spanyol VS Portugal | Babak 16 Besar | - |
Top Skor | |||
Rank | Nama | Tim | Jumlah Gol |
1. | David Villa | Spanyol | 3 |
1. | Robert Vittek | Slovakia | 3 |
1. | Luis Suarez | Uruguay | 3 |
1. | Asamoah Gyan | Ghana | 3 |
1. | Landon Donovan | Amerika Serikat | 3 |
Jerman Pulangkan Inggris
Jerman secara meyakinkan lolos ke babak perempatfinal setelah mengalahkan dan mengirim pulang Inggris dengan skor telak 4-1, Minggu (27/6/2010).
Lampard: Segera Pakai Goal-Line Technology!
Bloemfontein - Frank Lampard jelas jadi pihak yang sangat kecewa dengan dianulirnya gol Inggris saat melawan Jerman. Maka Lampard pun menyerukan agar FIFA segera mengaplikasikan goal-line technology.
Kejadian itu terjadi di menit ke-38 saat Inggris tengah tertinggal 1-2. Lampard yang mendapat bola di depan kotak penalti melepaskan tembakan keras yang tak mampu dijangkau kiper Jerman Manuel Neuer.
Namun yang terjadi wasit Jorge Lorrionda tak mengesahkan gol tersebut meski di tayangan ulang bola telah jauh melewati garis gawang. Inggris pun meradang dan boleh dibilang mentalnya down.
Alhasil Jerman semakin berada di atas angin dan menambah dua gol lagi untuk menang 4-1 sekaligus mengantarkan Inggris pulang lebih cepat. Usai laga jelas Lampard merasa kecewa karena golnya tersebut tak disahkan.
Lampard meminta FIFA agar segera menggunakan teknologi garis gawang untuk menghindari hal seperti itu terjadi lagi. Diakui gol tersebut sedikit banyak mempengaruhi penampilan Inggris selanjutnya.
"Aku belum melihat gol itu lagi namun aku tidak perlu melihatnya kembali. Aku sangat yakin jika tembakanku sudah melewati garis dan jauh dari garis," ungkap Lampard di Sky Sports.
"Itu bikin aku bingung dan sangat besar pengaruhnya pada kami. Aku tidak ingin mengeluh bahwa itu alasan kami tersingkir." sambungnya.
"Tapi jika keadaan 2-2 dan kami menyerang serta bermain seperti di babak kedua, pastinya laga akan berjalan berbeda tadi."
"Aku pikir ini saatnya memakai goal-line technology. Kami mengadakan pertemuan sebeluym Piala Dunia di mana kami dijelaskan mengenai banyak perubahan dalam peraturan yang mungkin berpengaruh banyak pada pertandingan,"
"Yang paling fatal tentu yang terjadi hari ini belum pernah dibawa jadi sangat di luar akal sehat," pungkasnya.
Kejadian itu terjadi di menit ke-38 saat Inggris tengah tertinggal 1-2. Lampard yang mendapat bola di depan kotak penalti melepaskan tembakan keras yang tak mampu dijangkau kiper Jerman Manuel Neuer.
Namun yang terjadi wasit Jorge Lorrionda tak mengesahkan gol tersebut meski di tayangan ulang bola telah jauh melewati garis gawang. Inggris pun meradang dan boleh dibilang mentalnya down.
Alhasil Jerman semakin berada di atas angin dan menambah dua gol lagi untuk menang 4-1 sekaligus mengantarkan Inggris pulang lebih cepat. Usai laga jelas Lampard merasa kecewa karena golnya tersebut tak disahkan.
Lampard meminta FIFA agar segera menggunakan teknologi garis gawang untuk menghindari hal seperti itu terjadi lagi. Diakui gol tersebut sedikit banyak mempengaruhi penampilan Inggris selanjutnya.
"Aku belum melihat gol itu lagi namun aku tidak perlu melihatnya kembali. Aku sangat yakin jika tembakanku sudah melewati garis dan jauh dari garis," ungkap Lampard di Sky Sports.
"Itu bikin aku bingung dan sangat besar pengaruhnya pada kami. Aku tidak ingin mengeluh bahwa itu alasan kami tersingkir." sambungnya.
"Tapi jika keadaan 2-2 dan kami menyerang serta bermain seperti di babak kedua, pastinya laga akan berjalan berbeda tadi."
"Aku pikir ini saatnya memakai goal-line technology. Kami mengadakan pertemuan sebeluym Piala Dunia di mana kami dijelaskan mengenai banyak perubahan dalam peraturan yang mungkin berpengaruh banyak pada pertandingan,"
"Yang paling fatal tentu yang terjadi hari ini belum pernah dibawa jadi sangat di luar akal sehat," pungkasnya.
Tevez Antar 'Tango' ke 8 Besar
Argentina melaju ke perempatfinal menantang Jerman setelah menang 3-1 atas Meksiko, Senin (28/6) dinihari WIB. Carlos Tevez jadi bintang dengan mencetak dua gol.
Untungkan Higuain, Osorio Tetap Dibela
Johannesburg - Kekalahan 1-3 Meksiko dari Argentina tak lepas dari kesalahan fatal beknya Ricardo Osorio. Tak mau Osorio merasa bersalah dan menanggung "dosa" sendirian, rekan-rekannya pun melontarkan dukungan.
Dalam laga, Senin (28/6/2010), Argentina unggul 1-0 dari Meksiko lewat gol Carlos Tevez pada menit 26. Belum pulih keterkejutan, gawang Meksiko bobol lagi kurang dari sepuluh menit kemudian.
Berawal dari kesalahan Osorio dalam mengoper bola, si kulit bundar lantas dapat direbut Gonzalo Higuain. Pemain asal Real Madrid itu kemudian memperdaya kiper Oscar Perez dan menceploskan bola ke gawang Meksiko.
Pada akhirnya Meksiko kalah 1-3 dan tersingkir dari Piala Dunia 2010.
"Itu bisa terjadi pada kita semua. Kami akan tetap mendukungnya dan mempercayai dia," tegas Kapten Meksiko Rafael Marquez di Yahoosport.
Dukungan lain diberikan Carlos Salcido yang ikut menggalang pertahanan Meksiko. "Ini adalah tim, kita tak bisa menyalahkan satu orang. Semua orang berkontribusi dan semua mengusahakan yang terbaik," tegas dia.
Dalam laga, Senin (28/6/2010), Argentina unggul 1-0 dari Meksiko lewat gol Carlos Tevez pada menit 26. Belum pulih keterkejutan, gawang Meksiko bobol lagi kurang dari sepuluh menit kemudian.
Berawal dari kesalahan Osorio dalam mengoper bola, si kulit bundar lantas dapat direbut Gonzalo Higuain. Pemain asal Real Madrid itu kemudian memperdaya kiper Oscar Perez dan menceploskan bola ke gawang Meksiko.
Pada akhirnya Meksiko kalah 1-3 dan tersingkir dari Piala Dunia 2010.
"Itu bisa terjadi pada kita semua. Kami akan tetap mendukungnya dan mempercayai dia," tegas Kapten Meksiko Rafael Marquez di Yahoosport.
Dukungan lain diberikan Carlos Salcido yang ikut menggalang pertahanan Meksiko. "Ini adalah tim, kita tak bisa menyalahkan satu orang. Semua orang berkontribusi dan semua mengusahakan yang terbaik," tegas dia.
sumber :http://pialadunia.detiksport.com/
0 comments:
Posting Komentar