Wawan (8), tampak duduk di trotoar Jalan RE Martadinata. Di depannya, terlihat sebuah tanggungan berisi beberapa cobek.
Ada sekitar 4 sampai 6 cobek di tanggungan tersebut. Siswa kelas 4 SD Padalarang itu tampak letih. Tetesan keringat terlihat mengucur di dahi kecilnya.
Wawan adalah satu dari sekian banyak anak di bawah umur di Kota Bandung yang menjajakan cobek. Biasanya, mereka tersebar di sejumlah perempatan jalan. Namun, kebanyakan bocah-bocah itu biasa mangkal di Jalan RE Martadinata dan Cilaki lantaran kawasan tersebut termasuk salah satu pusat kota di Bandung.
Setiap ada kendaraan berhenti di perempatan jalan, mereka biasanya berlari menghampiri. Beberapa pengemudi terlihat iba dan memberi mereka uang. Namun, ada pula pengemudi yang cuek.
"Biasanya yang beli tidak banyak. Paling hanya satu sampai dua orang. Kebanyakan mereka malah ngasih uang,” kata Wawan saat berbagi kisah dengan okezone.
Wawan sendiri tidak mematok harga satuan cobek yang dijualnya. Namun, saat ditanya harganya, ia menjawab antara Rp15 sampai 20 ribu. Ya terserah. Mau 15 ribu mangga, 20 ribu juga mangga (Rp15 ribu silakan, 20 ribu juga silakan), kata Wawan.
Anak keempat dari 6 bersaudara ini mengatakan, dalam sehari ia bisa mendapatkan uang Rp30 sampai 50 ribu. Namun, kata dia, kebanyakan uang itu diperoleh bukan dari hasil penjualan cobeknya, melainkan pemberian orang yang lewat.
Yang ngasih duit tapi gak beli cobek juga banyak. Ada yang cuma ngasih Rp1.000, ada juga yang sampai Rp10 ribuan, kata Wawan.
Biasanya, kata Wawan, mereka bekerja dari Senin sampai Jumat. Aktivitasnya, lanjut dia, dimulai sekitar pukul 14.00 sampai 22.00 WIB. Pembeli biasanya cukup banyak menjelang Magrib sampai pukul 19.00 WIB. “Kalau sore bisa dapat dua kali lipat dari siang,” pungkas Wawan seraya menambahkan, penghasilannya tersebut disimpan untuk uang sekolah.
Ada sekitar 4 sampai 6 cobek di tanggungan tersebut. Siswa kelas 4 SD Padalarang itu tampak letih. Tetesan keringat terlihat mengucur di dahi kecilnya.
Wawan adalah satu dari sekian banyak anak di bawah umur di Kota Bandung yang menjajakan cobek. Biasanya, mereka tersebar di sejumlah perempatan jalan. Namun, kebanyakan bocah-bocah itu biasa mangkal di Jalan RE Martadinata dan Cilaki lantaran kawasan tersebut termasuk salah satu pusat kota di Bandung.
Setiap ada kendaraan berhenti di perempatan jalan, mereka biasanya berlari menghampiri. Beberapa pengemudi terlihat iba dan memberi mereka uang. Namun, ada pula pengemudi yang cuek.
"Biasanya yang beli tidak banyak. Paling hanya satu sampai dua orang. Kebanyakan mereka malah ngasih uang,” kata Wawan saat berbagi kisah dengan okezone.
Wawan sendiri tidak mematok harga satuan cobek yang dijualnya. Namun, saat ditanya harganya, ia menjawab antara Rp15 sampai 20 ribu. Ya terserah. Mau 15 ribu mangga, 20 ribu juga mangga (Rp15 ribu silakan, 20 ribu juga silakan), kata Wawan.
Anak keempat dari 6 bersaudara ini mengatakan, dalam sehari ia bisa mendapatkan uang Rp30 sampai 50 ribu. Namun, kata dia, kebanyakan uang itu diperoleh bukan dari hasil penjualan cobeknya, melainkan pemberian orang yang lewat.
Yang ngasih duit tapi gak beli cobek juga banyak. Ada yang cuma ngasih Rp1.000, ada juga yang sampai Rp10 ribuan, kata Wawan.
Biasanya, kata Wawan, mereka bekerja dari Senin sampai Jumat. Aktivitasnya, lanjut dia, dimulai sekitar pukul 14.00 sampai 22.00 WIB. Pembeli biasanya cukup banyak menjelang Magrib sampai pukul 19.00 WIB. “Kalau sore bisa dapat dua kali lipat dari siang,” pungkas Wawan seraya menambahkan, penghasilannya tersebut disimpan untuk uang sekolah.
0 comments:
Posting Komentar